Langsung ke konten utama

Biografi Imam Al Ghazali

BIOGRAFI IMAM AL GHAZALI 

a. Riwayat Hidup Imam Al-Ghazali dilahirkan pada tahun 450 H bersamaan dengan tahun 1058 M di Thus, Khurasan (Iran). Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi, yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli fikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 505 H, bersamaan dengan tahun 1111 M. di Thus. Jenazahnya dimakamkan di tempat kelahirannya. Hujjatul Islam; Sang Pembela Islam Pada tahun 1091, beliau pernah menjadi Guru Besar Hukum kepada Nizam Al-Mulk (1018-1092), kemudian Perdana Menteri Sultan Malik syah, dan kerajaan Saljuk di Madrasah Nizamiyah, Baghdad. Beliau mengajar di sana selama empat tahun. Dalam waktu tersebut, beliau telah berjaya menghasilkan dua karya yang amat berharga yaitu Maqasid Al-Falasifah (Maksud Ahli Falsafah) dan Tahafut Al Falasifah (Kekeliruan Ahli Falsafah). Dua karyanya itu telah membawa satu gelombang besar dalam dunia aliran falsafah dan ilmu kalam. Al-Ghazali telah memberi tamparan yang hebat kepada ilmu logika yang mencoba mengalahkan Kalam Allah. Di dalam tasawufnya, Al-Ghazali lebih memilih tasawuf sunni berdasarkan al- Quran dan Hadis ditambah dengan doktrin Ahl as-Sunnah wal-Jama’ah. Perjalanan intelektual dan spiritual dalam menemukan kedamaian batin dan mengikut jalan sufi dicurahkan dalam autobiografinya yang berjudul Al-Munqiz min al-Dhalal (pembebas daripada kesesatan).
Al-Ghazali telah mengkritik ahli falsafah dan akhirnya beliau memilih jalan tasawuf sebagai jalan menuju Allah. Dalam bukunya Tahafut al-Falasifah beliau sendiri telah menyanggah pandangan ahli falsafah yang membawa kepada kekufuran, yakni hujah alam ini qadim, Tuhan tidak mengetahui bagian kecil alam ini, dan ketiadaan kebangkitan jasmani pada hari Qiamat.
Al-Ghazali merobek seluruh pemahaman yang keliru itu. Al-Ghazali berkata, “Pada akhirnya saya sampai kepada kebenaran, bukan menerusi jalan akal budi serta pengumpulan bukti, melainkan menerusi cahaya yang dipancarkan oleh Allah ke dalam jiwaku.” [1] Berbahagialah Al- Ghazali karena telah mendamaikan antara syariat dan tasawuf dengan menzahirkan ilmu tasawuf pada jiwa umat Islam.

b. Pokok Pemikiran Tasawuf al-Ghazali: Tasawuf Al-Ghazali menghimpun akidah, syariat dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori-teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf. Dalam pandangannya, Ilmu Tasawuf mengandung dua bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu’amalah dan bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya al-Ulum al-din, Al-Ghazali menyusun menjadi empat bab utama dan masing-masing dibagi lagi ke dalam sepuluh pasal yaitu:

Bab pertama: tentang ibadah (rubu’ al - ibadah) ·
Bab kedua: tentang adat istiadat (rubu’ al- adat)·
Bab ketiga: tentang hal-hal yang mencelakakan (rubu’ al-muhlikat)·
Bab keempat: tentang maqamat dan ahwal (rubu' al- munjiyat).

Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada hakekatnya adalah pembersihan diri dan penjernihan hati terus menerus sehingga mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun Tuhan.

c. Karya-karya Al-Ghazali: Adapun diantara karya-karya Al-Ghazali dalam bidang tasawuf adalah sebagai berikut:
1. Mizan al-‘Amal.
 2. Al-Ma’arif al-Aqliah wa Lubab al-Hikmah al–Ilahiyah.
3. Ihya al-Ulum al-din.
4. Al-Maqshad al-Astna fi Syarh Asma al–Husna.
5. Bidayat al–Hidayah.
6. Al-Madhnun Bih ‘ala Ghairi Ahlil.
7. Kaimiya al-Sa’adah.
8. Misykat al–Anwar.
9. Al-Kasyf Wa al-Tabyin Fi Ghurur al-Naas Ajma’in.
10. Al-Munqidz Min al–Dhalal.
11. Al-Durrat al-Fakhirah fi Kasyf ‘Ulum al–Akhirah.
12. Al-Arba’in fi Ushul al-Din.
13. Minhajul al-Abidin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata)

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata) ‘unzhur maa qaala, wa laa tanzhur man qaala Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan Semoga menginspirasi ya....

MAKALAH TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam. Secara umum, pendidikan Islam adalah upaya sistematis untuk membantu anak didik agar tumbuh berkembang mengaktualkan potensinya berdasarkan kaidah-kaidah moral Alquran, ilmu pengetahuan, dan keterampilan hidup (life-skill) . Akan tetapi, walaupun telah dilakukan usaha-usaha pembaharuan pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan pada beberapa tantangan dan problema.  Al-Qur’an dan Sunnah gagal ditempatkan sebagai sumber otentik pengembangan pemikiran teoritis atau pun praktis bagi tujuan merumuskan panduan/petunjuk kehidupan dunia. Lebih-lebih ketika dihadapkan pada arus deras globalisasi yang meskipun terbuka peluang namun syarat dengan berbagai tantangan yang memerlukan upaya dan konsentrasi maksimal untuk mampu menciptakan pendidikan bersaing di ruang global. Pend

MAKALAH PRINSIP DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan manusia untuk merubah dirinya dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari ke samaran menjadi jelas . Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang terjadi pada semua orang yang berlangsung terus menerus hingga akhir hayat. Dari proses belajar akan ada hasil yang ditimbulkan yaitu berupa perubahan tingkah laku pada diri individu maupun kelompok, perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan dalam aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif). Ada istilah belajar dan ada pula istilah pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud ini merupakan usaha sadar dan terencana dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri seseorang maupun kelompok, namun lebih diutamakan untuk individu. Dalam proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang harus diketahui dan dipahami oleh pengajar / guru mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran agar proses belaja