Langsung ke konten utama

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

1.  Ketulusan
Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2.  Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3.  Kesetiaan
      Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4.  Orang yang bersikap positif
Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5.  Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.


6.  Orang yang bertanggung jawab
akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7.  Rasa percaya diri
memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8.  Kebesaran jiwa
dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9.  Orang-orang yang “Easy Going” menganggap hidup ini ringan.
Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.

10.  Empati
adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata)

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata) ‘unzhur maa qaala, wa laa tanzhur man qaala Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan Semoga menginspirasi ya....

MAKALAH TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam. Secara umum, pendidikan Islam adalah upaya sistematis untuk membantu anak didik agar tumbuh berkembang mengaktualkan potensinya berdasarkan kaidah-kaidah moral Alquran, ilmu pengetahuan, dan keterampilan hidup (life-skill) . Akan tetapi, walaupun telah dilakukan usaha-usaha pembaharuan pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan pada beberapa tantangan dan problema.  Al-Qur’an dan Sunnah gagal ditempatkan sebagai sumber otentik pengembangan pemikiran teoritis atau pun praktis bagi tujuan merumuskan panduan/petunjuk kehidupan dunia. Lebih-lebih ketika dihadapkan pada arus deras globalisasi yang meskipun terbuka peluang namun syarat dengan berbagai tantangan yang memerlukan upaya dan konsentrasi maksimal untuk mampu menciptakan pendidikan bersaing di ruang global. Pend

MAKALAH PRINSIP DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan manusia untuk merubah dirinya dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari ke samaran menjadi jelas . Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang terjadi pada semua orang yang berlangsung terus menerus hingga akhir hayat. Dari proses belajar akan ada hasil yang ditimbulkan yaitu berupa perubahan tingkah laku pada diri individu maupun kelompok, perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan dalam aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif). Ada istilah belajar dan ada pula istilah pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud ini merupakan usaha sadar dan terencana dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri seseorang maupun kelompok, namun lebih diutamakan untuk individu. Dalam proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang harus diketahui dan dipahami oleh pengajar / guru mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran agar proses belaja