BIOGRAFI IMAM AL GHAZALI
Al-Ghazali telah mengkritik ahli falsafah dan akhirnya beliau memilih jalan tasawuf sebagai jalan menuju Allah. Dalam bukunya Tahafut al-Falasifah beliau sendiri telah menyanggah pandangan ahli falsafah yang membawa kepada kekufuran, yakni hujah alam ini qadim, Tuhan tidak mengetahui bagian kecil alam ini, dan ketiadaan kebangkitan jasmani pada hari Qiamat.
Al-Ghazali merobek seluruh pemahaman yang keliru itu. Al-Ghazali berkata, “Pada akhirnya saya sampai kepada kebenaran, bukan menerusi jalan akal budi serta pengumpulan bukti, melainkan menerusi cahaya yang dipancarkan oleh Allah ke dalam jiwaku.” [1] Berbahagialah Al- Ghazali karena telah mendamaikan antara syariat dan tasawuf dengan menzahirkan ilmu tasawuf pada jiwa umat Islam.
b. Pokok Pemikiran Tasawuf al-Ghazali: Tasawuf Al-Ghazali menghimpun akidah, syariat dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori-teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf. Dalam pandangannya, Ilmu Tasawuf mengandung dua bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu’amalah dan bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya al-Ulum al-din, Al-Ghazali menyusun menjadi empat bab utama dan masing-masing dibagi lagi ke dalam sepuluh pasal yaitu:
Bab pertama: tentang ibadah (rubu’ al - ibadah) ·
Bab kedua: tentang adat istiadat (rubu’ al- adat)·
Bab ketiga: tentang hal-hal yang mencelakakan (rubu’ al-muhlikat)·
Bab keempat: tentang maqamat dan ahwal (rubu' al- munjiyat).
Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada hakekatnya adalah pembersihan diri dan penjernihan hati terus menerus sehingga mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun Tuhan.
c. Karya-karya Al-Ghazali: Adapun diantara karya-karya Al-Ghazali dalam bidang tasawuf adalah sebagai berikut:
1. Mizan al-‘Amal.
2. Al-Ma’arif al-Aqliah wa Lubab al-Hikmah al–Ilahiyah.
3. Ihya al-Ulum al-din.
4. Al-Maqshad al-Astna fi Syarh Asma al–Husna.
5. Bidayat al–Hidayah.
6. Al-Madhnun Bih ‘ala Ghairi Ahlil.
7. Kaimiya al-Sa’adah.
8. Misykat al–Anwar.
9. Al-Kasyf Wa al-Tabyin Fi Ghurur al-Naas Ajma’in.
10. Al-Munqidz Min al–Dhalal.
11. Al-Durrat al-Fakhirah fi Kasyf ‘Ulum al–Akhirah.
12. Al-Arba’in fi Ushul al-Din.
13. Minhajul al-Abidin.
Komentar
Posting Komentar