Langsung ke konten utama

Tingkatan Maqom Ilmu menurut Ahli Tasawuf

Tahu pada empat silabus/ tingkatan/ maqom ilmu keagamaan menurut ahli tasawuf


1.Pemahaman syari'at
2.Pemahaman tarekat
3.Pemahaman hakikat
4. Pemahaman makrifat


Tasawuf adalah ajaran atau kepercayaan bahwa pengetahuan kepada kebenaran dan Allah dapat dicapai dengan jalan penglihatan batin, renungan dsb.
Ilmu tasawuf disebut juga sebagai ilmu suluk atau ilmu tarekat.

Dalam perkembangan peradaban di dunia yang semakin materialisme, ketika manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang makin beragam dan meningkat, maka banyak terjadi keguncangan hati
serta ketidakstabilan jiwa.

Oleh karena itu terasa pentingnya bimbingan rohani dengan tuntutan agama.
Agama Islam, sebagai jalan untuk menuju keselamatan di dunia dan di akhirat kadang-kadang dipahami sebagai indoktrinasi-indoktrinasi yang kaku.
Dalam banyak kejadian sering diucapkan kata-kata kafir, halal, haram, murtat, tanpa memahami
hakekatnya.


Ilmu tasawuf berupaya untuk menuntun manusia menuju ketenangan jiwa yang disebut sakinah.
Ketenangan jiwa manusia bersumber dari hati.
Menurut Al-Ghazali ada tiga istilah yang pengertiannya sama, yaitu Qolbun, Nafsun, dan Roh.
Secara harfiah pengertian ketiga istilah tersebut berbeda. Pengertian hati dalam ilmu Tasawuf dibagi menjadi empat:

a. Qolbun
Artinya bolak-balik, setiap waktu berubah-ubah.
Bagi orang yang belum mencapai hakekat, inilah yang disebut sebagai hati.
Perasaannya, jiwanya terombang-ambing oleh situasi dan kondisi yang ada.

b. Dlamirun
Artinya lubuk hati. Orang ini telah mengetahui pedoman hidup, telah mengetahui nilai-nilai kebenaran, tapi kadang-kadang ia bisa lepas kontrol dan tergelincir.

c. Fuadun
Artinya hati nurani. Orang yang bisa menerima kebenaran dan melaksanakannya di dalam setiap perbuatannya.

d. Sirrun
Artinya rahasia hati. Orang yang telah dibimbing oleh Allah.
Dalam kehidupan masyarakat kita sering bertemu dengan orang-orang yang mendapat "barokah" dari Allah dalam bentuk:


a. Orang yang meninggal dunia dengan tenang, khusnul khotimah.
b. Orang yang meninggalkan keturunan manusia-manusia yang saleh.
c. Orang-orang yang di masa tuanya senang walaupun di masa muda penuh kesulitan.
d. Orang-orang yang dalam kesulitan selalu mendapat pertolongan Allah.
e. Orang-orang yang menjalani hidup senantiasa dalam keadaan tenang-tenteram.
f. Orang-orang yang selalu dapat berbuat amal kebajikan dalam keadaan bagaimanapun dan di manapun.

Untuk mencapai keberkatan tersebut ada jalannya yaitu:
a. Memiliki keyakinan yang kokoh terhadap Allah SWT, rahmatnya, barokahnya.
b. Memiliki amalan-amalan dalam hidup, di antaranya tidak meninggalkan shalat lima waktu, dzikir wirid, shalat tahajjud, membaca serta menghayati bacaan-bacaan Alquran, Asmaul Husna, sholawat nabi.

Empat tingkatan pemahaman agama

1. Pemahaman syariat
Syara'a artinya jalan, dapat dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat ini tertuang didalam hukum-hukum fikih yang harus dipahami dan dikerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tingkatan kesadaran: ada milikku, ada milikmu.

2. Pemahaman tarekat
Thoraqo artinya jalan, perbedaannya dengan syara'a: kalau syara'a jalan di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar kota yang lebih panjang. Oleh sebab itu, maka tarekat disebut juga jalan untuk memahami hakekat. Orang yang menggunakan jalan ini disebut penganut tarekat, yang dipimpin oleh seorang guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah, dan disebut al-muridin atau salik atau orang yang menuntut ilmu suluk. Banyak sekali perkumpulan tarekat seperti Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, dsb. Pengikut tarekat melakukan wirid-wirid tertentu yang dibimbing oleh guru tarekat. Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku.

3. Pemahaman hakekat
. Haqqo artinya kebenaran. Wujud dari kebenaran yang dapat dilihat adalah kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada tingkatan ini orang telah memahami makna ibadah yang dilakukan, misalnya "sholat mencegah kemunkaran", makna berzakat, makna berpuasa, makna berhaji. Tingkat kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada milikmu.

4. Pemahaman makrifat
Asal katanya arofa artinya tahu ; kenal pada Sang Pencipta. Batinnya sudah dekat dengan Allah. Semua gerakannya lillahitaala, dan janji Allah untuk membantu setiap aktivitas orang tersebut: tidak ada aku, tidak ada kamu; yang ada hanyalah Allah.<PIXTEL_MMI_EBOOK_2005>2                                                           </PIXTEL_MMI_EBOOK_2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata)

29 Kata Bijak Basudewa Khrisna (Mahabharata) ‘unzhur maa qaala, wa laa tanzhur man qaala Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan Semoga menginspirasi ya....

Setup Quran In Word 2003/2007

SETUP QURAN IN WORD For 2003/2007 Hadir lagi Software untuk menulis Al-Qur'an atau memasukkan tulisan arab di MS. WORD 2007. Instal mudah sekali. Software dibungkus dalam bentuk RAR. jadi di extrak dulu ya... baru diinstal ikuti saja langkah-langkahnya. tinggal klik-klik saja ! Cocok untuk yang suka mengutip bacaan Al-Qur'an kedalam Ms. Word 2007. Lanjut saja sob..... didownload tunggu apa lagi DOWNLOAD DISINI 1 Mb Semoga bermanfaat ya...

MAKALAH TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam. Secara umum, pendidikan Islam adalah upaya sistematis untuk membantu anak didik agar tumbuh berkembang mengaktualkan potensinya berdasarkan kaidah-kaidah moral Alquran, ilmu pengetahuan, dan keterampilan hidup (life-skill) . Akan tetapi, walaupun telah dilakukan usaha-usaha pembaharuan pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan pada beberapa tantangan dan problema.  Al-Qur’an dan Sunnah gagal ditempatkan sebagai sumber otentik pengembangan pemikiran teoritis atau pun praktis bagi tujuan merumuskan panduan/petunjuk kehidupan dunia. Lebih-lebih ketika dihadapkan pada arus deras globalisasi yang meskipun terbuka peluang namun syarat dengan berbagai tantangan yang memerlukan upaya dan konsentrasi maksimal untuk mampu menciptakan pendidikan bersaing di r...